Waktu kecil dulu sering
penasaran. Apa kucing itu bisa memahami sesuatu yah. Setelah lama
kelamaan, ternyata kucing memang bisa memahami. Aku udah lama punya
kucing. Sampe sekarang pun masih punya. Emang dasarnya suka sih. Kucing
memang pada dasarnya bisa berkomunikasi dengan manusia. Bahkan mereka
mencari cara untuk berkomunikasi. Entah itu suara, bahasa tubuh, ataupun
cara-cara lainnya. Kita juga bisa berkomunikasi dengan kucing. Caranya
cukup gampang kok. Langkah-langkahnya seperti ini.
Langkah
pertama, dengarkan kucingmu. Suara “meong”nya itu bisa kasih tau apa
yang mereka inginkan. Suara meong kucing itu bisa dibagi-bagi tinggi
rendahnya. Tapi kamu yang harus tau pembagian tinggi rendahnya nada
kucingmu. Dengan banyak dengerin pasti tau kok.
- Mengeong
pendek, nada rendah = dia kasih salam, atau say hello. - Mengeong
pendek, nada rendah berkali-kali = kasih salam & lagi seneng. -
Mengeong nada sedang = minta makan ato minum. - Mengeong nada sedang
tapi lebih rendah = minta sesuatu (minta dibukain pintu, jalan-jalan
keluar atau sebagainya). - Mendengkur/purring (biasanya berbunyi
kerrrr…kerrrr…kerrrr... )= suara seperti ini kucing lagi seneng, ingin
dielus atau digaruk perutnya. Pegang lehernya kalau bergetar berarti
kucing ini sedang senang. - Chirrup (gabungan antara mengeong dengan
purring disertai dengan nada meninggi) = salam persahabatan biasanya
dipake induk buat manggil anaknya. - Mengeluarkan nada rendah dengan
mulut tertutup = “Jangan pegang gue. Gue lagi bête.”

Langkah
selanjutnya memperhatikan bahasa tubuhnya. Kucing merupakan hewan yang
pandai menggunakan bahasa tubuh. Mereka menggunakan bahasa tubuh untuk
berkomunikasi dengan sesama ataupun berkomunikasi dengan manusia. Dengan
memperhatikan gerak tubuh, mata, dan ekor kita bisa mengetahui apa yang
mereka pikirkan. Untuk kucing berekor panjang akan lebih mudah
mengetahui dari gerak ekornya, tetapi untuk kucing jenis bob-tail bisa
dilihat dari gerak tubuh yang lainnya seperti mata, telinga, kumis, dan
mulutnya. - Ekor lurus dengan ujung melengkung = bahagia. - Ekor tegang
atau kaku = tertarik dengan sesuatu atau gugup. - Ekor tegang dengan
bulu berdiri kadang berbentuk seperti hufuf N = agresif. - Ekor
bergoyang kuat = “Stop, I don’t like it.” - Pupil yang mengecil = ingin
bermain tapi juga bisa berarti sedang agresif. - Mata berkedip perlahan
dan kadang tertutup sebentar = kucing sedang merasa nyaman dengan
keadaan disekitarnya. - Mengangkat hidung dengan kepala terdongak
kebelakang = “Aku kenal kamu dan kamu milikku.” Biasanya dilakukan jika
kita berjalan melewati kucing tersebut. - Menggesekkan kepala dan badan
ke kamu = “Kamu milikku.” - Saling membenturkan kepala secara perlahan =
menandakan persahabatan dan kepemilikan. - Mencium muka = kinfirmasi
identitas - Clawing (gerakan tangan kucing seperti sedang memijat atau
meremas) = “Aku sayang kamu.” - Menjilat-jilat = “Aku benar-benar sayang
padamu.” Dan menganggap kamu adalah bagian dari keluarganya. -
Berbaring sambil menunjukkan perut juga disertai dengan purring = “Aku
cinta padamu & sekarang garuk perutku.” - Menggaruk furniture
(terutama sofa atau kursi) = bukan cuma sebagai sarana untuk mengasah
kuku tetapi juga digunakan untuk menandai wilayah. - Telinga mengarah
kedepan = fokus terhadap sumber suara. - Telinga bergerak seperti antena
radar = Radar system *ACTIVATED*. - Telinga mengarah kebelakang =
bersiap untuk menyerang, biasanya disertai dengan merendahkan tubuh dan
kepala.

Sebenernya
masih banyak lagi tanda dan bahasa tubuh kucing. Karena keterbatasan
tempat jadi cukup segini aja dulu. Mungkin bisa disambung lain kali.
Tapi ini ada beberapa tips bagi pemula dalam memelihara kucing.
-
Gunakan nada menaik untuk berbicara dengan kucing karena menunjukkan
persahabatan. Nada rendah menunjukkan agresifitas. Dan kucing akan lebih
cepat menoleh jika dipanggil oleh cewek. Tahu nggak kenapa? - Bahasa
kucing ditunjukkan oleh bahasa tubuh berantai. Satu tanda diikuti dengan
tanda lainnya jadi perhatikan tanda-tanda tersebut lalu simpulkan -
Jika kamu membuat kontak mata dengan kucing dan berkedip dengan
perlahan, kucing akan melakukan hal yang sama. Karena kita sedang
menunjukkan sifat bersahabat dan bukan merupakan ancaman. - Buat suara
yang tajam, cepat, dengan tekanan untuk menunjukkan kata “tidak” (saya
menggunakan suara ssttt!! dengan tekanan suara untuk kata “tidak”). -
Jangan memanggil nama kucing terlalu sering dan tanpa alasan. Kucing
akan jadi cuek kalau dipanggil. - Perlakukan kucing dengan lembut dan
penuh kasih. Mereka akan membalasnya juga